Berikutmateri kimia kasih kamu 20 contoh zat kimia dalam kehidupan sehari-hari berserta rumus kimianya loh. Air = H 2 O Besi = Fe Tembaga = Cu Garam dapur = NaCl Karbon monoksida = CO Karbon dioksida = CO 2 Oksigen = O 2 Gula = C 6 H 12 O 6 Metana = CH 4 Nitrogen Dioksida = NO 2 Belerang = S Fosfor = P Aki = Hg Emas = Au Perak = Ag Contohumum zat kimia adalah air murni; ia memiliki sifat yang sama dan rasio hidrogen terhadap oksigen yang sama, baik diisolasi dari sungai maupun dibuat di laboratorium. Zat kimia lain yang biasa ditemui dalam bentuk murni adalah intan (karbon), emas, garam meja ( natrium klorida) dan gula pasir ( sukrosa ). besi maka tidak boleh disimpan berdekatan dengan zat-zat kimia, terutama yang bersifat korosif. Bahan besi dengan asam akan cepat berkarat. 2. Berat alat. Di laboratorium terdapat alat yang ringan, ada yang berat. Untuk alat-alat berat jangan disimpan di tempat yang tinggi, sehingga sewaktu mau menyimpan atau mengambil Vay Tiền Nhanh. PertanyaanDi laboratorium terdapat zat kimia berikut. 1 Asam sulfat H 2 ​ SO 4 ​ 2 Benzena C 6 ​ H 6 ​ 3 Hidrogen peroksida H 2 ​ O 2 ​ 4 Aseton C 3 ​ H 6 ​ O 5 Kalium sianida KCN Setiap botol zat kimia tersebut diberikan label. Label zat kimia yang terdapat simbol berturut-turut adalah ....Di laboratorium terdapat zat kimia berikut. 1 Asam sulfat 2 Benzena 3 Hidrogen peroksida 4 Aseton 5 Kalium sianida Setiap botol zat kimia tersebut diberikan label. Label zat kimia yang terdapat simbol berturut-turut adalah .... 1, 2, dan 3 1, 2, dan 4 1, 3, dan 5 2, 3, dan 4 2, 3, dan 5 Jawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah Menunjukkan bahan kimia yang dapat membuat berkarat ataukorosi Korosif. Senyawa yang menyebabkan korosi adalah asam yaitu Asam Sulfat Gambar di atas menunjukkan bahan kimia oksidator. Bahan kimia yang merupakan oksidator adalah Hidrogen peroksida Gambar di atas menunjukkan bahan kimia beracun. Bahan kimia yang beracun yaituKalium sianida Jadi, jawaban yang tepat adalah Menunjukkan bahan kimia yang dapat membuat berkarat atau korosi Korosif. Senyawa yang menyebabkan korosi adalah asam yaitu Asam Sulfat Gambar di atas menunjukkan bahan kimia oksidator. Bahan kimia yang merupakan oksidator adalah Hidrogen peroksida Gambar di atas menunjukkan bahan kimia beracun. Bahan kimia yang beracun yaitu Kalium sianida Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!1rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal! Laboratorium dikenal memiliki banyak benda yang berguna untuk menunjang aktifitas pengujian. Salah satu benda yang sering ada di laboratorium adalah peralatan gelas dan alat penunjang lainnya. Setiap alat laboratorium juga memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Sehingga kamu harus lebih mengenal setiap alat yang ada di laboratorium agar tidak salah saat menggunakannya. Berikut ini 20 Benda yang Sering Ada di Laboratorium Beserta Fungsinya Nah agar kamu bisa mengenal lebih banyak lagi, berikut Blog Kimia rangkum 20 benda yang sering ada di laboratorium Gelas Beaker Beaker Glass Fungsi gelas beaker adalah sebagai wadah sampel pengujian, melarutkan sampel dan wadah limbah sementara saat pengujian. Erlenmeyer Erlenmeyer Flask Fungsi erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan larutan uji. Erlenmeyer biasanya sangat berhubungan dengan proses pengujian yang menggunakan metode titrasi. Labu Ukur Volumetric Flask Fungsi labu ukur adalah untuk mengencerkan sampel larutan ke dalam konsentrasi tertentu. Pipet Pipettes Fungsi pipet adalah untuk mengambil larutan dalam volume tertentu. Terdapat beberapa jenis pipet yang ada di laboratorium, yaitu pipet tetes, pipet volume dan pipet tetes. Penghisap Pipet Pipet Filler Berfungsi untuk menghisap larutan sampel kedalam pipet ukur atau pipet gondok. Tabung Reaksi Tube Test Fungsi tabung reaksi adalah untuk merekasikan sampel uji dengan cara pencampuran dan pemanasan. Rak Tabung Reaksi Test Tube Rack Rak tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk meletakan tabung reaksi. Gelas Piala Measuring Cylinders Fungsi gelas piala adalah untuk menakar dan mengukur sampel larutan. Buret Burets Fungsi buret adalah sebagai wadah reagen yang akan diteteskan pada sampel uji. Klem dan Statif Clamps and Statives Klem berfungsi untuk menjepit buret, sedangkan statif berfungsi untuk menyangga buret. Corong Kaca Funnels Fungsi corong kaca adalah untuk membantu proses pemindahan sampel dari satu alat ke alat lainnya. Gelas Arloji Watch Glasses Gelas arloji berfungsi sebagai wadah/tempat sampel penimbangan bahan kimia seperti serbuk, padatan dan zat cair yang tidak mudah menguap volatil. Spatula Lab Spatulas Spatula berfungsi untuk mengambil sampel pengujian. Pengaduk Kaca Stirring Rod Pengaduk kaca berfungsi untuk mengaduk sampel pengujian agar menjadi homogen. Cawan Porselin Dishes Porcelain Cawan porse;in berfungsi sebagai tempat penguapan sampel pengujian. Mortar dan Alu Mortar and Pestle Mortar dan alu berfungsi untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu sampel yang bersifat padat. Neraca Analitik Analytical Balance Neraca analitik berfungsi sebagai alat penimbangan suatu sampel dengan tingkat keakuratan yang sangat tinggi. Oven Laboratorium Laboratory Oven Oven laboratorium berfungsi untuk mengeringkan sampel dan mengeringkan alat laboratorium. pH Meter pH meter pH meter berfungsi sebagai alat ukur tingkat keasaman sampel pengujian. Termometer Thermometer Termometer berfungsi untuk mengukur suhu sampel pengujian. Kesimpulan Laboratorium memang memiliki banyak sekali peralatan yang berguna untuk menunjang kegiatan eksperimen. Namun, ada beberapa benda atau alat yang sangat umum untuk kita temukan, misalnya saja 20 benda yang sudah kami sebutkan di atas. Demikian ulasan mengenai benda yang sering ada di laboratorium. Perlu kamu ketahui jika laboratorium masih masih memiliki banyak alat lainnya. Kamu bisa baca artikel yang lebih lengkap mengenai alat laboratorium dan fungsinya di blog ini. Terima kasih! Penyimpanan Bahan Kimia merupakan kegiatan yang perlu dimanajemen dengan baik karena bahan kimia itu sendiri memiliki dampak yang cukup serius apabila salah dalam menanganinya. Artikel kali ini, kami coba mengulas mengenai cara penyimpanan bahan kimia yang baik agar kualitasnya tidak menurun serta tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan sekitar. Mengapa Kita Perlu Mengidentifikasi Bahan Kimia? Ada pertanya yang sering muncul dan perlu kita sikapi bersama yaitu mengapa kita perlu menjaga dan memisahkan bahan kimia yang tidak kompetibel? Tentunya hal itu disebabkan oleh beberapa bahan kimia berbahaya, dapat bereaksi satu sama lain sehingga menghailkan senyawa ataupun gas yang bersifat sangat berbahaya. Bahkan karenanya dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan seperti halnya yang pernah terjadi di Lebanon beberapa saat yang lalu. Selain itu juga dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang cukup serius. Merujuk dari permasalahan di atas, maka kita perlu mengidentifikasi sifat dari masing-masing bahan kimia yang ada di laboratorium. Bagaimana Cara Mengetahui Bahan Kimia Yang Tidak Kompetibel? Hal pertama yang bisa kamu lakukan agar dapat mengetahui sifat dan karakteristik dari bahan kimia yang terdapat di laboratorium yaitu mencari dokumen Lembar Data Keselamatan atau dalam bahasa Inggris yaitu Material Safety Data Sheet MSDS. Dokumen ini dapat anda peroleh dari setiap produsen bahan kimia yang anda miliki. Misalnya anda memiliki zat Ammonium Nitrate yang diproduksi oleh Merck, maka hal yang harus saudara lakukan adalah membuka situs resmi Merck Selanjutnya silahkan masukkan Catalog Number dari bahan kimia yang ingin anda ketahui MSDS nya. Setelah anda mendapatkannya silahkan baca secara seksama mengenai sifat bahan kimia serta peringatan bahayanya. Berikut ini contoh dari dokumen MSDS suatu bahan kimia yang di produksi oleh Merck. Panduan Penyimpanan Bahan Kimia Berikut ini terdapat prosedur penyimpanan bahan kimia yang bisa anda terapkan di laboratorium yaitu Sediakanlah tempah khusus untuk menyimpan bahan kimia dan kembalikan lagi bahan kimia ke tempat tersebut jika telah digunakan Simpan bahan kimia atau peralatan yang rutin digunakan untuk mengambil bahan kimia di lemari khusus untuk menyimpan Pastikan rak yang di gunakan di dalam lemari tersebut memiliki dinding pembatas di bagian depan agar wadah tidak mudah terjatuh Jangan dan hindarilah menyimpan bahan kimia di atas kursi Setelah bahan kimia digunakan, segera kembalikan ke rak bahan kimia semula Jangan menyimpan bahan kimia pada suatu rak yang tingginya lebih dari 1,5 meter. Hindari menyimpan bahan kimia atau benda yang lebih berat di atasnya. Maksudnya adalah bahan atau benda yang lebih berat posisikan lebih di rak bawah. Beri label yang tepat dan jelas pada setiap wadah bahan kimia, sertakan tanggal pembelian, penanggung jawab dan sebagainya. Simpan bahan kimia yang mudah terbakar di rak yang khusus untuk bahan kimia mudah terbakar pula. Hindari menyimpan bahan kimia yang bersifat reaktif dari sumber energi seperti hotplate atau sumber panas lainnya. Untuk memudahkan pencarian, simpan bahan kimia sesuai abjad dan golongan masing-masing bahan kimia Tetapkan personel penanggung jawab yang terdiri dari minimal 2 orang. Wadah Bahan Kimia Bahan kimia memerlukan wadah yang sesuai agar tidak terjadi reaksi antara zat yang ada di dalam wadah dengan material wadah. Oleh sebab itu kami mencoba untuk memberikan informasi menganai panduan wadah yang cocok untuk bahan kimia yaitu Ketika anda membuat suatu reagensia atau larutan standar, pastikan jenis bahan yang cocok seperti pada pengujian boron, maka reagen yang digunakan akan bereaksi dengan reagen tersebut karena reagen yang digunakan bersifat melarutkan boron pada borosilikat alat gelas Gunakan perangkat pengamanan sekunder seperti wadah pengaman gunakan baki penyimpanan yang tahan terhadap korosifitas untuk mengantisipasi adanya kebocoran, tumpahan, tetesan dan sebagainya. Sediakan lemari benventilasi di bawah tudung asap kimia apabila anda menyimpan bahan kimia berbahaya. Beri segel tambahan pada wadah untuk menghindari uap yang korosif, mudah terbakar atau beracun Penyimpana Cairan yang Mudah Terbakar dan Mudah Menyala Rata-rata cairan yang mudah terbakar dan menguap adalah tergolong pada senyawa organik seperti alkohol, n-hexane, benzene, toluen, aseton dan lain-lain. Sehingga diperlukan penyimpanan yang tepat agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan, lingkungan dan aset. Ketika kita menggunakan senyawa atau zat kimia yang mudah terbakar, tentunya harus disesuaikan dengan jumlah kebutuhan dan fasilitas laboratorium. Perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam mengenai persyaratan fasilitas yang diperlukan apabila ada parameter uji yang menggunakan bahan kimia mudah terbakar. Berikut ini faktor-faktor yang mungkin bisa dijadikan sebagai dasar evaluasinya yaitu Perhatikan konstruksi laboratorium Jumlah zona api yang berada di dalam gedung Tingkat lantai tempat laboratorium berada Sistem perlindungan api yang dibangun di dalam laboratorium Terdapat lemari penyimpanan cairan yang mudah terbakar atau kaleng keselamatan Jenis laboratorium seperti apakah untuk pendidikan atau penelitian dan pengembangan. Beberapa panduan yang mungkin bisa menjadi guidance bagi anda yang ingin menggunakan dan menyimpan bahan kimia yang bersifat mudah terbakar Jika memungkinkan simpan cairan yang mudah terbakar di dalam lemari penyimpanan khusus yang terbuat dari logam yang dilapisi oleh cat khusus jangan gunakan lemari yang menggunakan bahan seperti kayu atau plastik Simpan cairan di dalam wadah aslinya atau wadah yang cocok dan disetujui. Apabila cairan mudah terbakar volumenya banyak yaitu berkisar 200 an liter drum maka simpan di ruang khusus dan pastikan tidak ada sumber-sumber yang mudah menyala seperti percikan api, sumber panas atau percikan listrik. Jauhkan pula zat mudah terbakar dari zat yang bersifat oksidasi kuat seperti asam nitrat, chromate, permanganan, klorat, perklorat dan peroxide. Bagaimana? sudah cukup jelas bukan mengenai penjelasan yang bisa kami berikan tentang penyimpanan bahan kimia. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Terimakasih Kontributor adalah seorang praktisi dan konsultan yang ahli dibidang penerapan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025 2017. Semoga blog ini menjadi sarana berbagi dan silaturahmi kita sesama personel laboratorium.

di laboratorium terdapat zat kimia berikut